Artikel Keluarga

Maximum Marriage


14 Juli 2022 | Rocky Haryanto, S.Psi., S.Pd | 28

Maximum Marriage

Only you alone

My today and all tomorrows

Only you alone

You’re my anchor when I’m hopeless

Even if the road ahead is unclear

We will hold each other’s hands in the darkness

I choose you a million times over

Only you

(https://youtu.be/kp8RjJXCh2w)

 

Sepenggal lirik lagu di atas berjudul “Only You. Lagu ini ditulis oleh Sidney Mohede dan diaransemen oleh Andi Rianto. “Only You” hadir untuk memberi makna sebuah hubungan atau relasi.

 

Sidney menceritakan kisah di balik pembuatan lagu ini ketika ia banyak membaca dan mendengar bagaimana Covid-19 telah memberikan kehidupan yang semakin berat kepada semua manusia di berbagai tempat. Salah satunya meningkatnya jumlah perceraian di dunia. Banyak berita atau artikel yang menuliskan mengenai hubungan dan pernikahan yang retak di musim yang berat ini. (www.kompas.com)

 

Setiap pasangan memulai pernikahan dengan  harapan memiliki pernikahan yang bahagia seumur hidup, menjadi suami-istri yang cocok satu sama lain, dan tidak ada konflik dalam pernikahan. Inilah contoh sebuah Maximum Marriage.

 

Maximum Marriage tidak dilahirkan, melainkan dibangun. Diskusikan dengan pasangan “mengapa saya ingin tetap menikah dengannya?” Jawaban dari pertanyaan tersebut akan menjadi jangkar yang tak tergoyahkan untuk menjaga pernikahan tetap utuh terutama saat melewati masa-masa sulit, berantakan, dan rumit dalam pernikahan.

 

Maximum Marriage, atau pernikahan yang maksimal, bukanlah suatu pernikahan yang bebas dari masalah atau tantangan kehidupan. Maximum Marriage adalah suatu pernikahan yang didasari pada keintiman pasangan suami-istri (pasutri) yang menyeluruh dalam 5 aspek pernikahan, yaitu:

 

1. Keintiman Spiritual

Pernikahan adalah perjalanan spiritual antara suami istri bersama Tuhan. Ini adalah prinsip Alkitabiah yang mendasar, yaitu landasan setiap penikahan adalah hubungan nyata antara suami istri dengan Pencipta.

Hal praktis yang bisa dilakukan untuk meningkatkan keintiman spiritual, antara lain berdoa secara teratur dengan pasangan, beribadah bersama.

 

 

2. Keintiman Emosional

Setiap pasangan harus menjaga dan memperkuat keintiman emosional dengan pasangannya untuk membangun dan mempertahankan pernikahan.

Hal praktis yang bisa dilakukan untuk meningkatkan keintiman emosional antara lain bersikap terbuka dengan pasangan, rutin memuji pasangan, misalnya dengan mengatakan, “Aku bersyukur kepada Tuhan atas kehadiranmu”.

 

3. Keintiman Seksual

Keintiman seksual memahkotai sebuah hubungan yang dibangun di atas fondasi yang kuat secara emosional dan spiritual. Keintiman seksual menjadi perayaan cinta kasih Tuhan dan pasangan.

Hal praktis yang bisa dilakukan untuk meningkatkan keintiman seksual antara lain memahami perbedaan gender, berkomunikasi dengan bahasa cinta yang benar, dan pentingnya meluangkan waktu yang teratur untuk berhubungan seks satu sama lain.

 

4. Keintiman Rekreasional

Setelah menikah, banyak pasangan berhenti melakukan kegiatan yang sebelumnya mereka nikmati saat berpacaran. Namun anehnya, banyak pasangan sering memiliki “me time” daripada “we time” bersama pasangan. Pasangan yang baik sengaja menemukan kegiatan berekreasi yang bisa mereka nikmati bersama.

Hal praktis yang bisa dilakukan untuk meningkatkan keintiman rekreasional adalah belajar untuk tertarik pada apa yang disukai pasangan, menulis daftar rekreasi bersama, dan mencari kegiatan bersama untuk bersenang-senang berdua.

 

5. Keintiman Finansial

Pengelolaan keuangan bisa menjadi isu yang kontroversial dan banyak pasangan suami istri bertengkar karena isu ini. Itulah mengapa penting bagi pasangan untuk bisa mengembangkan keintiman finansial saat berusaha membangun Maximum Marriage. Keterbukaan dan rasa hormat menjadi komponen penting untuk membangun keintiman finansial.

Hal praktis yang bisa dilakukan untuk meningkatkan keintiman finansial antara lain memperlakukan uang saya sebagai uang kita, membuat dan menjalankan anggaran keluarga, dan menghindari utang yang berlebihan.

 

Sumber:

https://www.kompas.com/hype/read/2021/02/14/131607266/kolaborasi-sidney-mohede-dan-andi-rianto-lahirkan-lagu-only-you?page=all

Chan, Steven S. K., dan Gregory W. Slayton. (2018). Maximum Marriage. Jakarta: Family First Indonesia (FFI)




Baca juga


Ikuti akun instagram kami untuk mendapatkan info-info terkini. Klik disini!