18 Agustus 2020 | Agus Gunawan | 88
Oleh: Agus Gunawan
Pokja PKBN2K BPK PENABUR
Dasar bagi pendidikan karakter berbasis komunitas adalah bagaimana lembaga pendidikan (BPK PENABUR) juga punya andil atau peran dalam membangun masyarakat atau warganegara yang baik dan berdampak. Hal ini dilakukan dengan menyelenggarakan pendidikan yang mampu menghasilkan lulusan yang berkembang secara utuh (iman, ilmu dan pelayanan). Lembaga pendidikan dalam praksisnya memiliki ikatan yang erat dengan komunitas yang menjadi bagian dari keluarga besar sebuah lembaga pendidikan. Ada banyak komunitas yang terlibat, secara langsung ataupun tidak langsung, yang mempengaruhi keberhasilan desain pendidikan karakter. Diantaranya:
Komunitas sekolah: siswa, guru, karyawan, staf sekolah, pengurus yayasan, dan lain-lain.
Komunitas keluarga: orang tua, wali siswa, komite sekolah
Komunitas masyarakat: LSM, pengusaha, berbagai perkumpulan sosial, dan lain-lain
Komunitas politik: pejabat birokrasi negara bidang pendidikan, mulai dari pejabat tingkat dinas pendidikan sampai ke kementerian pendidikan nasional.
Komunitas-komunitas tersebut sesungguhnya memiliki peran penting dalam mewujudnyatakan keberhasilan pendidikan karakter di sekolah. Tanpa ada kerjasama antara sekolah dengan komunitas, PKBN2K tidak akan dapat terimplementasi dengan baik. Pendidikan karakter berbasis komunitas seharusnya mendorong sekolah (Kepala Sekolah, Tim PKBN2K, Pengurus, orang tua) membangun jejaring atau berbagai macam corak kerjasama. Beberapa di antaranya adalah:
Membuat dan menyelenggarakan kegiatan Parenting berkesinambungan
Aktif dalam kegiatan Kegiatan masyarakat
Melakukan kajian terhadap program Field trip/homestay yang lebih memberi dampak bukan hanya bagi siswa tetapi juga lingkungan tempat sekolah bekerja sama
Membangun Kerjasama dengan gereja (GKI) dalam bentuk pelayanan yang bisa melibatkan naradidik BPK PENABUR (sebagai contoh terbentuknya FKPK (Forum Kerjasama Pelayanan Kerohanian BPK PENABUR Jakarta dengan GKI SINWIL JABAR)
Mengadakan bantuan konseling secara pastoral melalui keberadaan Pendeta konseling dari GKI.
Menyelenggarakan kegiatan Life group dengan tim mentor dari GKI dan melibatkan siswa menjadi tutor atau mentor sebaya bagi adik-adik kelas mereka.