18 Agustus 2020 | Agus Gunawan | 3
Oleh: Agus Gunawan
Pokja PKBN2K BPK PENABUR
Artikel ini dibagi menjadi dua bagian. Untuk mengakses bagian selanjutnya, silahkan akses artikel dengan judul Penutup (2).
Tenaga pendidik dan kependidikan adalah ujung tombak di lapangan dalam implementasi PKBN2K. Dalam buku Mendidik Dalam Kasih, keadilan, & Kebenaran: Kumpulan Karangan Seputar Pendidikan Kristiani Untuk Memperingati 100 Tahun Clement Suleeman yang disunting oleh Pdt. Dr. Justitia Vox Dei Hattu, artikel yang ditulis beliau berjudul Mengajar (dan Belajar) dengan Hati: SebuahKritik dan Alternatif terhadap Proses Pembelajaran yang Mengutamakan Dimensi Kognitif , dikutip salah satunya adalah pendapat A. Mintara Sufiyanta dalam buku Hati Sang Guru yang menegaskan bahwa jika kita menghayati tanggung jawab kita sebagai sebuah panggilan lebih dari sekadar kegemaran, maka di sana terkandung kesediaan dan kehendak kuat untuk lebih taat melakukan tugas yang diberikan daripada keinginan untuk lebih taat melakukan tugas yang disenangi. Itulah yang disebut sebagai totalitas.
Totalitas sebagai tenaga pendidik dan kependidikan seharusnya memampukan kita menghayati dan menghidupi panggilan mengajar (dan belajar) kita. Jika mengajar (dan belajar) adalah panggilan hidup kita, maka kepadanya kita perlu setia dan bertanggung jawab, dan tidak bersikap asal-asalan dalam menjalankannya. Dimensi totalitas ini terkait erat dengan mindfulness, yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai “sadar penuh” yaitu kemampuan seseorang untuk memberikan perhatian penuh pada apa yang sedang dilakukan.